Cemburu dengan Pasangan, Salahkah?
Foto: Hellosehat.com

PASANGAN.id – Banyak orang yang membenarkan rasa cemburu pada pasangan ketika ia sedikit saja berulah. Cemburu itu sudah seperti makanan sehari-hari.

Meski berdampak buruk, ternyata kecemburuan bisa memberikan dampak positif juga seperti salah satunya adalah menyadarkan pasangan betapa berharganya Anda.

Akan tetapi, jika tidak bisa dikendalikan dengan sehat, kecemburuan bisa mengakibatkan kekerasan dalam hubungan, baik secara fisik atau pun emosional.

Kecemburuan bisa merusak kesehatan mental Anda dan pasangan serta menciptakan masalah tidak penting dalam hubungan. Lantas, apa itu cemburu?

Cemburu adalah emosi yang kamu rasakan terhadap sesuatu atau seseorang yang kamu miliki dan ingin Anda pertahankan.

Cemburu tidak berbeda jauh dengan keposesifan dan ketakutan bahwa sesuatu yang berharga untuk kamu bisa direbut darimu kapan saja.

Tidak hanya manusia yang bisa merasakan cemburu. Binatang juga bisa merasakannya, seperti anjing yang marah dan terganggu ketika majikan mereka bermain dengan anjing lain.

Melihat pasangan sibuk curi-curi pandang wanita lain, rasanya hati seperti panas terbakar “Perempuan tadi siapa?!”.

Meski menguras hati, kata orang cemburu itu tanda cinta. Tetapi, apa benar? Sampai batas mana cemburu masih bisa dibilang sehat, dan mana rasa cemburu yang merusak dan hampir menjurus posesif-obsesif?

Cemburu yang sehat

Menurut psikolog Anne Stirling Hastings, cemburu itu normal dan diperlukan ketika Anda berada dalam sebuah hubungan asmara.

Tetapi, Anda dan pasangan harus tahu dulu apa yang saling diinginkan dalam hubungan dan membangun batasan-batasan yang disepakati bersama.

Misalnya, Anda berdua menyepakati aturan untuk tidak jalan berdua saja dengan mantan masing-masing.

Hal tersebut harus disadari oleh Anda dan pasangan. Sehingga sama-sama mampu menghargai komitmen yang sebelumnya dibuat berdua, dan akan merasa kecewa kalau komitmen tersebut dilanggar.

Cemburu yang tidak sehat

Perbedaan antara cemburu yang sehat dan tidak sehat ini sebetulnya bisa dibedakan dari bagaimana cara Anda menghadapinya.

Jika Anda berubah menjadi obsesif dan menunjukkan perilaku posesif, seperti cek hape pasangan, sampai diam-diam mengikuti pasangan kemana pun ia pergi, hati-hati, ini bisa jadi pertanda cemburu yang tidak sehat.

Terlalu mengekang pasangan bisa membuatnya tidak nyaman dan tidak bisa berkembang. Hal-hal kecil yang semula Anda pikir hanya mau menunjukkan keseriusan bisa berdampak buruk pada interaksi sosial pasangan.

Beberapa alasan tersebut bisa menimbulkan pertengkaran yang merusak fisik atau psikologis dan berujung pada perpisahan.

Apa yang harus dilakukan kalau Anda merasa cemburu dengan pasangan?

Salah satu hal yang bisa meredakan perasaan cemburu dan tidak nyaman adalah dengan membangun kepercayaan pada diri sendiri dan pasangan Anda.

Tanamkan selalu dalam hubungan Anda bahwa komunikasi itu penting dalam hubungan asmara. Anda dan si dia harus sama-sama berkomitmen untuk saling terbuka saat masalah melanda, terutama soal kecemburuan.

Mengungkapkan rasa cemburu dengan marah, menyindir halus, atau menuduh pasangan dengan hal macam-macam tidak akan membuat suasana lebih baik.

Rasa penarasan Anda pun tidak mungkin terjawab. Ada baiknya selalu komunikasikan baik-baik dengan kepala dingin. Lalu, jelaskan perasaan Anda dan diskusikan berdua bagaimana menemukan solusinya.

Hal ini akan memungkinkan Anda untuk lebih merasa lega, puas mengungkapkan isi hati dan mencegah pasangan Anda bingung oleh perilaku cemburu Anda.

Sehingga pasangan Anda pun tahu harus mengambil sikap terbaik dalam berinteraksi dengan lawan jenis atau sesuatu yang membuat Anda terganggu.

Artikel SebelumnyaCara Mengakui Kebohongan pada Pasangan
Artikel BerikutnyaBisakah Berkata ‘Putus’ Tanpa Menyakiti Pasangan?