Lama Waktu Ideal Pacaran Sebelum Menikah Menurut Psikolog
Foto: tempo.co

PASANGAN.id – Bagi sebagian orang, menikah adalah momen yang sangat didambakan. Hal ini biasanya bermula dari bagaimana ketidaktahuan kita soal berapa lama waktu pacaran yang ideal sebelum memutuskan untuk menikah dengan pasangan.

Jika kalian bingung dan mencari tahu soal berapa lama masa pacaran sebelum menikah, coba simak hasil survei dari Emory University yang melakukan survei kepada lebih dari 3000 orang yang sedang menikah atau sebelumnya menikah.

Mereka menemukan bahwa pacaran selama satu sampai dua tahun akan mengurangi kemungkinan cerai di masa depan; bahkan sampai 20%. Lebih lama dari itu? Kemungkinan cerai berkurang sampai 50%. Jadi 50-50.

Survey Lama Masa Pacaran Yang Ideal Sebelum Nikah

Akan tetapi, menurut Psychology Today, angka ini tidak berlaku untuk semua orang. Jika satu pasangan bertemu saat berusia 21 tahun, akan berbeda dengan pasangan yang bertemu pada usia 31, atau 41 tahun.

Belum lagi, bisa jadi saat bertemu mereka sudah jadi teman, atau belum kenal sama sekali. Alih-alih menjadikan waktu tersebut sebagai penentu, Psychology Today menyarankan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sebagai pengevaluasi apakah Anda siap menikah:

1. Apa Anda menganggap pernikahan sebagai restart hubungan?

Pernikah mungkin sesuatu yang magis, namun menikah bukanlah jalan keluar instan untuk mengubah hubungan yang tidak stabil dan tidak sehat menjadi yang stabil dan sehat.

Salah satu alasan beberapa pasangan merasa kekecewaan dalam hubungan suami istri dikarenakan mereka berfikir di awal bahwa pernikahan sebagai alat untuk restart hubungannya.

2. Apa Anda tahu banyak sisi lain pasangan?

Belajar lebih banyak tentang pasangan Anda sekarang dapat menangkal beberapa sumber konflik yang umum nanti (Stanley, Markham, & Whitton, 2002). Apakah Anda tahu bagaimana pendangan pasangan Anda tentang dan nilai uang? Bagaimana ia akan mendekati menjadi orangtua?

3. Sudah memikirkan harapan kebahagiaan setelah menikah?

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa harapan di masa depan mempengaruhi komitmen hubungan saat ini, usaha yang diperlukan pada hubungan saati ini; dan, pada akhirnya, risiko perceraian yang lebih rendah (Baker, McNulty, & VanderDrift, 2017).

Jangan mengabaikan pikiran Anda tentang kebahagiaan masa depan: apa yang kamu harapkan sekarang akan memengaruhi hubungan di masa depan.

4. Apa ada hal-hal yang Anda tidak suka?

Mungkin di awal kamu melihat sesuatu di pasangan yang membuat Anda tergila-gila kepadanya. Penelitian menunjukan bahwa sesuatu yang Anda suka banget di awal bisa menjadi yang Anda tidak suka di hubungan long term.

Sebelum Anda melangkah ke jenjang pernikahan alangkah baiknya kamu mengidentifikasi hal-hal tersebut.

5. Apa Anda berharap akan ada perubahan setelah menikah?

Jika Anda berharap pernikahan akan merubah panganmu, mungkin Anda akan kecewa. Penelitian menunjukan hal yang yang terjadi pada awal hubungan akan muncul lagi di masa yang akan mendatang.

Akan sebahagia apa Anda setelah menikah? Penelitian menyimpulkan bahwa mengharapkan kebahagiaan masa depan merupakan refleksi dari komitmen hubunganmu saat ini.

Artikel SebelumnyaSurvey Membuktikan Wanita Single Lebih Bahagia Dibanding Pria
Artikel BerikutnyaPerempuan Akan Selingkuh pada Periode Ini