Pasangan.id – Artis cantik Nikita Mirzani belakangan ramai jadi sorotan setelah dinyatakan bebas dari penjara beberapa waktu lalu.
Selain karena sudah menghirup udara bebas, munculnya sosok pria asal Jerman bernama Antonio Dedola juga tidak luput dari perhatian warganet.
Antonio Dedola disebut-sebut sebagai kekasih baru Nikita Mirzani setelah putus dari mantan pembalap Moto GP John Hopkins.
Baca: Aduh, Istri Joshua Suherman Dipakai Mucikari untuk Open BO di Twitter
Pacar Nikita Mirzani Dikritik
Pasca keluar dari penjara, Nikita Mirzani sempat harus menjalani operasi saraf tulang belakang. Ia pun didampingi kekasih barunya, Antonio Dedola.
Dalam sejumlah unggahan Instagram story, tampak Nikita Mirzani berbaring di ranjang rumah sakit sambil disuapi pacar bulenya yang berasal dari Jerman. Usai operasi, ibu tiga anak itu belum bisa banyak bergerak.
Baca: Pakai Kemeja Menerawang, Baby Margaretha Dijuluki Hot Mom
Sehingga sang kekasih berinisiatif suapi Nikita Mirzani. Tapi bukan malah dapat pujian, namun netizen malah hujat pacar Nikita Mirzani.
Beberapa netizen bahkan menyebutkan bahwa hubungan mereka hanya setingan dan tidak akan bertahan lama seperti kasus-kasus sebelumnya.
Kritik Pedas dari Netizen
Bukan hanya itu, ketika sebuah akun gosip membagikan momen kemesraan Nikita Mirzani dan Antonio Dedola, mereka justru dikecam netizen.
Mereka bahkan menyebut sang pria sebagai bule kere yang rela melakukan apa saja demi menyenangkan Nikita Mirzani.
“Bule kere kan gitu min,” komentar netizen.
“Bulenya numpang hidup,” tulis netizen.
Baca: Aduh, Gisel Mengaku Menyesal Cerai dengan Gading Marten
“Udah numpang hidup gratis di Indo ya harus ngelayani majikan lah,” tulis netizen.
“Kalah sama para mantan TKW yang bersuamikan bule, bulenya pada kaya raya,” tulis netizen.
Sebelumnya dikatakan oleh Nikita bahwa pacar barunya adalah seorang pengusaha yang baru merintis bisnis.
Selain perhatian dengan Nikita Mirzani, Antonio Dedola juga sayang pada anak-anaknya. Toni lah yang menjaga mereka ketika Nikita ditahan Kejaksaan Tinggi Serang atas laporan Dito Mahendra.*